"Misalnya hari ini. Setelah kembali ke jalur sebelumnya, jalan di Ratahan kembali semrawut dan macet," kata Sonny Rundengan tokoh masyarakat Ratahan.
"Sebaiknya itu tetap dipertahankan kalau perlu dipatenkan, karena kalau tetap menggunakan jalur dua arah pasti macet," lanjut Rundengan. Dirinya beralasan dengan dipatenkannya jalur satu arah di jalan ibukota, dapat mengurai kemacetan.
"Apalagi ini jalan ibukota, citra kabupaten kita dinilai dari ibukota. Kalau jalannya macet dan semrawut tentu penilaiannya tamu jadi kurang baik," tandasnya. Sementara itu Kepala Dishub Mitra Hans Mokat mengungkapkan, saat ini jalur dikembalikan kedua arah, karena masih dilakukannya peningkatan badan jalan di jalur alternatif yang digunakan para pengendara.
"Seperti di jalur Puskesmas Ratahan, di situ kan sempit jadi beberapa titik perlu ditimbun. Kalau sudah selesai akan kembali ke jalur satu arah," jelasnya.